Sabtu, 07 Juni 2014

Reuse, Reduce dan Recycle. Sudahkah?

Perumahan Boko Permata Asri RT 10 RW 30


Hi, Readers!



Kali ini saya bakal bicara tentang "Reduce, Reuse, dan Recycle". 
3R atau Reuse, Reduce, dan Recycle sampai sekarang masih menjadi cara terbaik dalam mengelola dan menangani sampah dengan berbagai permasalahannya. Penerapan sistem 3R menjadi salah satu solusi pengelolaan sampah. Di samping mengolah sampah menjadi kompos atau memanfaatkan sampah menjadi sumber listrik ( PLTSa; Pembangkit Listrik Tenaga Sampah). Justru pengelolaan sampah dengan sistem 3R (Reuse Reduce Recycle) dapat dilaksanakan oleh setiap orang dalam kegiatan sehari-hari.

Istilah barusan pasti sudah sering anda dengar. Bahkan, di sekolah anda pasti juga sudah sering diadakan penyuluhan tentang program 3R tersebut. Poster dan pamflet tentang program 3R tersebut pun tidak lupa ditempel hampir di setiap tempat umum. Pemerintah dan sekolah - sekolah di Yogyakarta terutama di sekolah saya, SMAN 9 YOGYAKARTA juga sudah memfasilitasi agar program ini berjalan dengan disediakannya tempat sampah dengan tiga wadah yang berbeda agar bisa melakukan pemilahan sampah. 

Contoh tempat sampah yang baik:)

Pertanyaannya, 
apakah program 3R benar - benar sudah terealisasikan?
untuk menjawab pertanyaannya, saya melakukan observasi kecil - kecilan pada suatu komplek. Yaitu komplek rumah saya sendiri, hehehehehehe... #rapenting #okefokus

Komplek rumah saya terletak di daerah Kalasan. Bernama Perumahan Boko Permata Asri. Pada umumnya komplek saya termasuk komplek yang bersih dan suasananya pun masih asri karena jauh dari keramaian kota. Setiap rumah mendapatkan tempat sampah yang telah disediakan oleh komplek. Di simpang jalan juga sudah disediakan tempat sampah agar kebersihan lebih terjaga. 

Jenis tempat sampah yang disediakan oleh komplek.

Permasalahan yang timbul adalah, tidak adanya pemilahan yang dilakukan. Tempat sampah yang tersedia tidak memungkinkan penduduk komplek untuk melakukan pemilahan sampah secara efektif. Namun, ada juga beberapa penduduk komplek yang berinisiatif untuk menambahkan satu tempat sampah lagi agar dapat memilah sampah organik dan anorganik. Termasuk rumah saya. Hehe..

Rumah yang memiliki dua tempat sampah B)



Di komplek saya masih ada yang membuang sampah dengan cara dibakar. Padahal hal tersebut dapat menimbulkan polusi udara dan bau yang kurang sedap. Seharusnya, sampah organik dapat dibuang secara efekif dengan dikubur. Di beberapa sudut saya masih menemukan tumpukan sampah yang tidak pada tempatnya. 


Sisi baiknya, di komplek saya terdapat pabrik pengumpulan kertas, kardus dan karung bekas yang akan diolah kembali. Penduduk di komplek saya tidak jarang menjual hasil pengumpulan kardus, kertas atau karung mereka . Selain untuk menjaga lingkungan, hal ini dapat menghasilkan uang. 

Pabrik Pengumpul Kardus, Karung dan Kertas Bekas

Kardus yang sudah siap untuk diolah kembali.

Kesimpulannya, kondisi komplek saya sudah cukup bersih dan nyaman. Namun masih perlu ditingkatkan lagi terutama dalam hal pemilahan sampah. Masih banyak rumah yang menggabungkan sampah organik dan anorganik pada satu tempat sampah. Memilah sampah selain dapat menjaga lingkungan agar lebih sehat, juga dapat menimbulkan keuntungan. Melaksanakan program 3R juga tidak hanya bergantung pada fasilitas yang disediakan, tapi dari kesadaran sendiri. Kita bisa memilah sampah dari hal yang paling sederhana yaitu mengumpulkan botol bekas kemudian menjual ataupun menjadikan botol tersebut menjadi barang yang lebh berguna. Apalagi kita sebagai kaum muda, kita harus semangat dan aktif untuk membuat suatu gebrakan.
Jadi tunggu apa lagi? 
Lets make the world a better place to live!:D